Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa Itu Stunting? Dan Bagaimana Cara Mencegah Stunting?

Dewasa ini sering kali kita mendengar istilah stunting, tetapi apa sebenarnya stunting itu? Stunting sendiri adalah sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya.


Sehingga jika dibandingkan dengan anak pada usianya maka anak tersebut cenderung memiliki tinggi yang kurang dibanding dengan anak pada umumnya. Secara singkat anak tersebut gagal memiliki tinggi ideal pada usianya.

Sebenarnya secara garis besar masalah utama dari kesehatan ini adalah kurangnya nutrisi penting dalam tubuh anak, seperti, lemak, protein, dan juga karbohidrat.

Dalam hal ini, seringkali orang tua menyalah artikan dengan anak yang gemuk berarti sehat, padahal kegemukan di usia yang tidak wajar, merupakan salah satu pertanda dari kurang gizi dan gejala dari stunting itu sendiri.

Nah berkaitan dengan itu, selanjutnya saya akan membahas apa saja gejala dari stunting yang perlu kalian waspadai? Berikut 5 gejala dari stunting yang perlu kalian waspadai.

1. Mudah Tersinggung Atau Marah

Stunting dapat mengganggu beberapa hormon dalam tubuh sehingga membuat si Anak lebih mudah untuk berperilaku marah ataupun tersinggung. Bagi mereka yang mengidap stunting mereka akan memiliki tingkat emosi yang tidak stabil.

Dalam hal ini mudah marah dan tersinggung merupakan salah satu pelampiasan emosi yang diperlihatkan. Selai itu, jika masalah ini sudah terlihat pada si Anak kemungkinan besar mereka akan menjadi pribadi yang nakal dan susah diatur, lantaran tingkat kestabilan emosi yang tidak dapat terjaga dengan baik.

2. Kelelahan Tanpa Alasan Yang Jelas

Pada dasarnya setiap anak yang didiagnosis stunting memiliki gejala yang berbeda-beda. Namun, kelelahan tanpa alasan yang jelas merupakan salah satu yang sering muncul dan dapat terlihat dengan mudah.

Hormon tiroksin memegang peranan penting pada pertumbuhan manusia, terlebih pada anak atau bayi, hormon yang satu ini sangat penting memegang peranan pertumbuhan otak manusia.

Akan tetapi jika hormon ini gagal berkembang didalam tubuh maka beberapa gejala yang sering muncul adalah mudah kelelahan tanpa sebab, kulit kering dan juga masalah tingkat kehangatan dalam tubuh.

3. Kurangnya Respon Sosial Yang Memadai

Sejak dini, tentunya sebagai orang tua mengajari atau memberikan arahan pembelajaran pada anak-anak mereka seperti menaruh benda, mengucap berbagai kata dan juga bersosialisasi.

Jika kalian merupakan seorang orang tua yang tengah memiliki anak pada usia rentang 2-3 tahun dan memiliki respon sosial yang kurang, saya rasa hal itu patut kalian waspadai dan juga segera tangani. Pasalnya kurang respon sosial merupakan salah satu dari sekian banyak gejala stunting.

4. Tubuh Gagal Berkembang di Usia Dibawah Dua Tahun

Pertumbuhan yang mulai terhambat atau tidak bisa menjadi lebih tinggi lagi, terutama pada usia dibawah dua tahun merupakan salah satu gejala awal dari stunting sekaligus makna dari stunting itu sendiri.

Gejala yang satu ini membutuhkan penanganan yang cepat sekaligus tepat. Jika tidak, maka gejala stunting yang lainnya akan 'tumbuh' atau mulai bermunculan, sehingga menjadi stunting yang merugikan bagi tubuh, hal ini akan semakin tidak menguntungkan si Penderita karena akan semakin sulit untuk diatasi.

5. Wajah Tampak Menjadi Lebih Muda di Usianya

Gejala dari stunting yang terakhir adalah wajah tampak lebih muda daripada usianya. Tidak hanya tinggi badan ataupun berat badan yang berdampak tetapi kondisi kulit atau wajah juga berdampak sebagai akibat dari gejala stunting ini.

Berbeda dengan gagal berkembangnya tinggi badan yang merupakan gejala awal stunting, wajah terlihat lebih muda merupakan gejala akhir dari stunting. Gejala yang satu ini bisa kita ibaratkan sebagai pisau bermata dua, disatu sisi mudah untuk dikenali, disisi yang lain muncul pada fase akhir, sehingga susah untuk ditangani maupun dicegah.

Setelah mengetahui gejala dari stunting tersebut apabila anak kalian memiliki gejala yang sama, akan lebih baik jika kalian segera mengkonsultasikan ke dokter terdekat yang kalian miliki, mintalah saran kepada dokter tersebut bagaimana solusi terbaiknya.

Sebuah pepatah mengatakan mencegah lebih baik daripada mengobati, lalu, seperti apa sebenarnya cara untuk mencegah stunting ini? Agar anak kalian dapat terhindar dari stunting kalian dapat melakukan tindakan preventif dibawah ini.

1. Pencegahan Masa Kehamilan

Saat hamil kalian disarankan untuk memeriksa kondisi kehamilan di dokter. Kalian juga perlu memenuhi asupan nutrisi yang baik selama masa kehamilan, dengan menu yang sehat dan seimbang. Selain itu, asupan mineral seperti zat besi, asam folat dan yodium juga harus tercukupi.

2. Menerapkan IMD

Setelah anak kalian lahir, terapkan inisiasi menyusui dini atau IMD, agar kalian berhasil menjalankan asi ekslusif. Setelah itu lakukan pemeriksaan dokter atau ke pusat pelayanan kesehatan seperti posyandu atau puskesmas secara berkala. Hal ini bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.

3. Lakukan Imunisasi

Lakukan jadwal imunisasi rutin yang ditetapkan pemerintah, agar anak terlindung dari berbagai macam hal yang tidak diinginkan termasuk stunting ini, dan juga manfaat dari imunisasi sendiri adalah sebagai upaya pencegahan dari berbagai penyakit yang mudah menular. 

Ketiga hal diatas dapat kalian lakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah anak kalian dari terkenanya stunting.

Dan kenapa issue stunting saat ini sedang santer sekali terdengar di telinga kita adalah karena sebanyak 1 : 3 balita di Indonesia terkena stunting. (Bisa kalian lihat di Republika)

Jadi saya rasa hal ini bukanlah masalah sepele yang harus kita abaikan, sudaah saatnya bangsa kita menghadapi masalah ini dengan serius.

Sumber Terkait :
1. https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/arif-gunawan/apa-itu-stunting-dan-5-gejalanya-yang-wajib-kamu-waspadai-c1c2/full
2. https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3617414/penyebab-dan-cara-mencegah-stunting-pada-anak


Post a Comment for "Apa Itu Stunting? Dan Bagaimana Cara Mencegah Stunting?"